Calorific
value (nilai
kalori) adalah besarnya kalori atau panas yang dihasilkan oleh setiap satuan
masa atau volume suatu zat melalui reaksi pembakaran. Nilai kalori untuk zat
padat atau cair umunya dinyatakan dalam satuan Btu/lb atau kcal/kg, sedangkan
untuk gas umumnya dinyatakan dalam satuan Btu/scf atau kcal/scm.
Specific
heat (panas jenis) adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan
temperatur satu sekala derajat suhu setiap satuan masa zat. Satuan yang sering
digunakan adalah Btu/lb.oF, Btu/lbmol.oF, cal/g.oC dan cal/gmol.oC.
Contoh: untuk menaikkan suhu 1 oF setiap 1 lb air diperlukan panas sebesar 1 Btu, artinya specific heat untuk air adalah 1 Btu/lb.oF. Harga Cp (panas jenis pada tekanan konstan) bervariasi terhadap perubahan suhu, dan untuk menentukan harga panas jenis pada tekanan konstan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan seperti berikut:
Contoh: untuk menaikkan suhu 1 oF setiap 1 lb air diperlukan panas sebesar 1 Btu, artinya specific heat untuk air adalah 1 Btu/lb.oF. Harga Cp (panas jenis pada tekanan konstan) bervariasi terhadap perubahan suhu, dan untuk menentukan harga panas jenis pada tekanan konstan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan seperti berikut:
Cp = a + b T
+ c T2 + d T3
dimana:
a,b,c dan d adalah konstanta yang besarnya berbeda untuk suatu zat dengan zat
yang lainnya.
Vapor
pressure (tekanan
uap) adalah besarnya tekanan yang dihasilkan oleh suatu zat yang dalam keadaan
setimbang antara uap dan cairannya pada suhu tertentu. Yang dimaksud dalam
keadaan setimbang disini dapat diartikan bahwa penguapan telah mencapai keadaan
jenuh yaitu jumlah cairan yang menguap sama dengan jumlah uapnya yang mengembun
dan tekanan sudah tidak berubah lagi.
Critical
temperature (temperatur
kritis) adalah temperatur minimal dimana gas tidak dapat dicairkan pada tekanan
kritisnya. Pada tekanan berapapun jika temperaturnya berada diatas temperatur
kritisnya tidak akan dapat dicairkan. Dapat juga dikatakan bahwa zat yang
berada pada temperatur kritisnya panas penguapannya sama dengan nol, dengan
demikian tidak jelas fasenya, apakah sebagai fase cair ataukah sebagai fase
gas.
Sebagai contoh: temperatur kritis methane adalah -116,6 oF, jika temperatur methane
diatas -116,6 oF maka pada tekanan berapapun tidak akan dapat dicairkan. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka di dalam proses pencairan gas alam harus selalu memperhatikan titik kritis sebagai batasan dalam menetapkan kondisi operasi.
Sebagai contoh: temperatur kritis methane adalah -116,6 oF, jika temperatur methane
diatas -116,6 oF maka pada tekanan berapapun tidak akan dapat dicairkan. Berdasarkan
penjelasan tersebut, maka di dalam proses pencairan gas alam harus selalu memperhatikan titik kritis sebagai batasan dalam menetapkan kondisi operasi.
Fase adalah
bagian dari sistem yang secara fisis berbeda dan dapat dipisahkan secara
mekanis. Dapat dipisahkan secara mekanis berarti fase tersebut dapat dipisahkan
dengan cara-cara seperti: filtrasi, sedimentasi, dekantasi, sentrifugas dan
sebagainya. Dalam hal ini tidak termasuk pemisahan dengan cara penguapan,
distilasi, adsorpsi, absorpsi, atau ekstraksi.
Contoh:
Dalam sistem air dapat berupa tigafase, yakni fase padat (es), fase cair (air) dan fase gas (uap air).
Jumlah fase padat banyak sekali, jumlah fase cair yang terdapat dalam satu system ternyata maksimum hanya delapan. Gas selalu bercampur secara sempurna, dengan demikian hanya ada satu fase gas.
Contoh:
Dalam sistem air dapat berupa tigafase, yakni fase padat (es), fase cair (air) dan fase gas (uap air).
Jumlah fase padat banyak sekali, jumlah fase cair yang terdapat dalam satu system ternyata maksimum hanya delapan. Gas selalu bercampur secara sempurna, dengan demikian hanya ada satu fase gas.
Dalam
mendefinisikan critical temperature harus sejalan dengan definisi critical pressure.
Critical pressure (tekanan kritis) adalah tekanan minimal yang diperlukan untuk
mencairkan gas pada temperatur kritisnya. Sebagai contoh: tekanan kritis
methane adalah 667,8 psia. Artinya, untuk mencairkan methane pada temperatur
kritisnya (-116,6 oF) diperlukan tekanan paling tidak sebesar 667,8 psia.
Dew point
(titik embun) adalah
temperatur dimana tetesan cairan pertama kali terbentuk dari dalam uap/gas yang
didinginkan sesuai dengan tekanan yang diberikan. Atau dapat dinyatakan sebagai
suhu dimana uap/gas mulai mengembuh sesuai dengan tekanan yang diberikan
Salah satu
faktor penting dalam pengukuran gas adalah specific gravity. Specific gravity dinyatakan
sebagai perbandingan density gas terhadap density udara pada kondisi tekanan
dan temperatur yang sama. Karena udara digunakan sebagai zat standard
pembanding, maka dapat dinyatakan bahwa specific gravity udara sama dengan 1. Specific
gravity merupakan besaran yang tidak bersatuan karena menunjukkan harga
perbandingan density
Molecular weight (berat molekul) adalah jumlah masa atau berat setiap satuan molekul
zat. Sebagai contoh: berat molekul methane adalah 16,042, angka ini menunjukkan bahwa 1 molekul methane (CH4) terdiri dari 1 atom carbon © dan 4 atom hydrogen (H), dimana 1 atom Carbon mempunyai masa 12,01 dan 4 atom hydrogen mempunyai mempunyai masa 4 x 1,008.
Bubble point
adalah temperatur
dimana gelembung uap pertama kali terbentuk di dalam
cairan pada saat dipanaskan seseuai dengan tekanan yang diberikan. Atau dapat dinyatakan sebagai tempertur dimana cairan mulai membentuk gelembung uap sesuai dengan tekanan yang diberikan.
cairan pada saat dipanaskan seseuai dengan tekanan yang diberikan. Atau dapat dinyatakan sebagai tempertur dimana cairan mulai membentuk gelembung uap sesuai dengan tekanan yang diberikan.
Boiling
point (titik didih) adalah
keadaan dimana cairan akan mendidih ketika tekanan uap cairannya sama dengan
tekanan diatas permukaan cairan tersebut. Karena tekanan uap cairan berubah
menurut perubahan temperaturnya, maka cairan mempunyai banyak titik didih yang
berbeda, yaitu tergantung pada tekanan diatas permukaannya. Didalam praktek
sehari-hari boiling point sering diartikan sama dengan bubble point. Jika titik
didih dicapai pada tekanan atmosfir (760 mm Hg) maka disebut sebagai titk didih
normal (normal boiling point).
Density
adalah suatu besaran yang menunjukkan banyaknya masa per satuan volume. Density
gas biasanya dinyatakan dalam satuan pound per cubic foot (lb/cuft), gram per
liter (g/liter), kilogram per cubicmeter (kg/m3). Volume yang dipakai biasanya
dinyatakan pada pengukuran dalam keadaan standard, yaitu diukur pada temperatur
60 oF dan tekanan 14,7 psia. Sebagai contoh udara mempunyai normal density
0,0763 lb/cuft, artinya di dalam 1 standard cubic foot gas mempunyai masa
sebesar 0,0763 pounds. Densitas gas sangat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan,
semakin tinggi suhunya akan semakin rendah densitasnya, sebaliknya semakin
tinggi tekanannya akan semakin tinggi densitasnya
Flow rate adalah banyaknya/jumlah fluida yang mengalir persatuan waktu. Sedangkan Volume adalah banyaknya ruang di dalam suatu benda.
Satuannya : cm3, ltr, m3, gallon.
Volume kubus = sisi3
Volume tabung = phi x r3 x t
Volume bola = 4/3 x phi x
Laju alir volumetric satuannya : (volume/waktu) GPM, m3/jam, liter/detik, dll.
Laju alir massa satuannya : (massa/waktu) kg/detik, ton/jam dll.
Persamaan laju alir Q = v . A
Prinsip pengukuran flow adalah perbedaan tekanan antara dua sisi (U/S dan D/S)
Alat ukur flow : Orifice meter, Venturi Tube, Annubar, Rotameter dll.
Satuannya : cm3, ltr, m3, gallon.
Volume kubus = sisi3
Volume tabung = phi x r3 x t
Volume bola = 4/3 x phi x
Laju alir volumetric satuannya : (volume/waktu) GPM, m3/jam, liter/detik, dll.
Laju alir massa satuannya : (massa/waktu) kg/detik, ton/jam dll.
Persamaan laju alir Q = v . A
Prinsip pengukuran flow adalah perbedaan tekanan antara dua sisi (U/S dan D/S)
Alat ukur flow : Orifice meter, Venturi Tube, Annubar, Rotameter dll.
Level adalah ketinggian cairan dalam suatu bejana/vessel dinyatakan dalam persen atau
satuan panjang. Pengukuran level memakai prinsip :
1. Bejana berhubungan.
- pada Vessel dapat dilihat dari selang indikator.
- pada level glass
2. Gaya tekan level cairan.
- Ketinggian level cairan tertentu akan memberikan suatu besaran tekanan ter tentu pula.
- Perbedaan tekanan di dasar cairan dengan tekanan di permukaan cairan akan
menggambarkan ketinggian cairan yang sebenarnya
1. Bejana berhubungan.
- pada Vessel dapat dilihat dari selang indikator.
- pada level glass
2. Gaya tekan level cairan.
- Ketinggian level cairan tertentu akan memberikan suatu besaran tekanan ter tentu pula.
- Perbedaan tekanan di dasar cairan dengan tekanan di permukaan cairan akan
menggambarkan ketinggian cairan yang sebenarnya
Tekanan adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu bidang per satuan luas areanya.
Satuan yang biasa digunakan antar lain :
PSIA, PSIG, Kgf/cm2, Kpa, MmHg, mmH2¬O, bar.
P = F/A
P = Tekanan
F = Gaya yang bekerja pada bidang.
A = Luas Area.
10 meter ketinggian air tekanan static dasarnya = 1 kgf/cm2
1 atm = 14.7 psi
Ada beberapa istilah tekanan antara laian :
• Tekanan vacuum adalah tekanan di bawah tekanan atmosphere (besarnya tekanan antara 0 absolute sampai 1 atm absolute).
• Tekanan absolut : Tekanan pengukuran (gage) ditambah tekanan atmosfer.
• Tekanan atmosfer : tergantung dari ketinggian dari permukaan laut, semakin tinggi semakin kecil tekanannya.
• Tekanan static : tekanan di dasar cairan karena ketinggian level cairan.
• Dll
Satuan yang biasa digunakan antar lain :
PSIA, PSIG, Kgf/cm2, Kpa, MmHg, mmH2¬O, bar.
P = F/A
P = Tekanan
F = Gaya yang bekerja pada bidang.
A = Luas Area.
10 meter ketinggian air tekanan static dasarnya = 1 kgf/cm2
1 atm = 14.7 psi
Ada beberapa istilah tekanan antara laian :
• Tekanan vacuum adalah tekanan di bawah tekanan atmosphere (besarnya tekanan antara 0 absolute sampai 1 atm absolute).
• Tekanan absolut : Tekanan pengukuran (gage) ditambah tekanan atmosfer.
• Tekanan atmosfer : tergantung dari ketinggian dari permukaan laut, semakin tinggi semakin kecil tekanannya.
• Tekanan static : tekanan di dasar cairan karena ketinggian level cairan.
• Dll
Temperature/
Suhu adalah ukuran derajat/intensitas panas dari suatu benda dengan satuan derajat.
Prinsip pengukuran temperatur yaitu konversi energi panas suatu benda/objek ke
besaran lainnya
Ada dua sekala suhu yang biasa digunakan didalam industri migas , yaitu derajad Fahrenheit (oF) dan Celsius (oC). Juga sering dijumpai untuk merubah dari satu sekala ke sekala yang lainnya. Keduanya menggunakan titik beku dan titik didih air pada tekanan 1 atmosfir sebagai patokannya. Sering juga dalam menyatakan suhu dengan menggunakan derajad mutlak K (untuk standard SI) atau derajad Rankine (R) (untuk standard FPS) sebagai pengganti oC atau oF.
Tabel menunjukkan ekivalensi empat sekala suhu.
Celsius oC Fahrenheit oF Kelvin oK Rankin oR
Titik didih air 100 212 373,15 671,7
Titik lebur es 0 32 273,15 491,7
Nol mutlak -273,15 -459,7 0 0
Perbedaan antara titik didih air dan titik leleh es pada 1 atm adalah 100 oC atau 180 oF. Dengan demikian setiap perubahan 1,8 oF sama dengan perubahan 1 oC. Biasanya harga -273,15 oC dibulatkan menjadi -273 oC dan -459,7 dibulatkan menjadi -460 oF. Persamaan berikut dapat digunakan untuk mengubah sekala suhu dari satu sekala ke sekala yang lain.
oF = 32 + 1,8 (oC)
oC = 1/1,8 (oF - 32)
oR = oF + 460
oK = oC + 273
Contoh:
Suatu gas didalam bejana mempunyai suhu 120 oC. Nyatakan suhu tersebut ke dalam sekala oF, oR dan oK
Penyelesaian:
oF = 32 + 1,8 (oC) = 32 + 1,8 (120) = 248 oF
oR = oF + 460 = 248 + 460 = 708 oR
oK = oC + 273 = 120 + 273 = 393 K
Ada dua sekala suhu yang biasa digunakan didalam industri migas , yaitu derajad Fahrenheit (oF) dan Celsius (oC). Juga sering dijumpai untuk merubah dari satu sekala ke sekala yang lainnya. Keduanya menggunakan titik beku dan titik didih air pada tekanan 1 atmosfir sebagai patokannya. Sering juga dalam menyatakan suhu dengan menggunakan derajad mutlak K (untuk standard SI) atau derajad Rankine (R) (untuk standard FPS) sebagai pengganti oC atau oF.
Tabel menunjukkan ekivalensi empat sekala suhu.
Celsius oC Fahrenheit oF Kelvin oK Rankin oR
Titik didih air 100 212 373,15 671,7
Titik lebur es 0 32 273,15 491,7
Nol mutlak -273,15 -459,7 0 0
Perbedaan antara titik didih air dan titik leleh es pada 1 atm adalah 100 oC atau 180 oF. Dengan demikian setiap perubahan 1,8 oF sama dengan perubahan 1 oC. Biasanya harga -273,15 oC dibulatkan menjadi -273 oC dan -459,7 dibulatkan menjadi -460 oF. Persamaan berikut dapat digunakan untuk mengubah sekala suhu dari satu sekala ke sekala yang lain.
oF = 32 + 1,8 (oC)
oC = 1/1,8 (oF - 32)
oR = oF + 460
oK = oC + 273
Contoh:
Suatu gas didalam bejana mempunyai suhu 120 oC. Nyatakan suhu tersebut ke dalam sekala oF, oR dan oK
Penyelesaian:
oF = 32 + 1,8 (oC) = 32 + 1,8 (120) = 248 oF
oR = oF + 460 = 248 + 460 = 708 oR
oK = oC + 273 = 120 + 273 = 393 K